Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan (Tugas 1)

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
  
  


  


Disusun Oleh :
Dyah Ayu Nawang Ulan
12116232






UNIVERSITAS GUNADARMA
Kalimalang
2016





KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (Softskill) pada Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma.
            Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.






Kalimalang, 28 Oktober 2016


Dyah Ayu Nawang Ulan











BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain. Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan kumpulan dari penduduk. Dan yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat bersosial.  Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
Di era modern ini, kemajuan teknologi dan informasi sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. KemajSuan teknologi dan informasi ini juga mempengaruhi aspek-aspek kehidupan dan berdampak pada penduduk, masyarakat, dan kebudayaan.

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apa faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk?
2.    Apa pengertian dari migrasi?
3.    Apa saja macam-macam migrasi?
4.    Apa saja proses migrasi?
5.    Apa akibat dari migrasi?
6.    Apa saja jenis struktur penduduk?
7.    Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia?
8.    Bagaimana kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia?
9.    Bagaimana kebudayaan barat yang ada di Indonesia?




1.3    Tujuan
1.         Untuk mengetahui faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk.
2.         Untuk mengetahui pengertian dari imigrasi.
3.         Untuk mengetahui macam-macam dari imigrasi.
4.         Untuk mengetahui proses migrasi.
5.         Untuk mengetahui akibat dari imigrasi.
6.         Untuk mengetahui struktur penduduk.
7.         Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia.
8.         Untuk mengetahui kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
9.         Untuk mengetahui kebudayaan barat di Indonesia.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi
       Pada awal zaman modern sampai kira-kira tahun 1650, penduduk dunia telah mencapai 500 juta jiwa jumlahnya. Sejak zaman inilah penduduk dunia terus meningkat dengan cepat. Hal itu dimungkinkan oleh adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk salah satu diantaranya ilmu kedokteran juga berkembang. Berkat kemajuan ilmu kedokteran, pemeliharaan kesehatan penduduk termasuk usaha-usaha imunitas menjadi lebih terjamin. Oleh karena itu tingkat kematian bayi-bayi yang lahir menjadi lebih rendah, sampai ia tumbuh subur dan akhirnya bersuami/beristri dan mempunyai anak dan cucu. Itu salah satu faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk, yaitu kelahiran. Faktor-faktor demografi ada 3, yaitu:
10.Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.    Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
·      Sarana kesehatan yang kurang memadai.
·      Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
·      Terjadinya berbagai bencana alam
·      Terjadinya peperangan
·      Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
·      Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.    Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
·      Lingkungan hidup sehat.
·      Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
·      Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
·      Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
·      Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

11.     Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
a.    Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
·      Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
·      Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
·      Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
·      Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
·      Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
b.    Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
·      Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
·      Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
·      Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·      Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
·      Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
c.    Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain:
·      Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
·      Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
·      Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
·      Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
·      Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
·      Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
·      Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).

12.     Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja. Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
·      Persediaan sumber daya alam
·      Lingkungan sosial budaya
·      Potensi ekonomi
·      Alat masa depan

a.    Teori Migrasi
Terdapat beberapa teori mengenai migrasi. Dua di antaranya dikemukakan sebagai berikut:


1)   Teori Gravitasi
Ravenstain pada tahun 1889 telah menguraikan pendapatnye tentang fenomena migrasi yang disusun dalam hukum-hukum migrasi yang terkenal sampai sekarang. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
·      Semakin jauh jarak, semakin berkurang volume migran. Teori ini kemudian dikenal dengan nama “distancedecay theory”.
·      Setiap arus migran yang benar, akan menimbulkan arus balik sebagai gantinya.
·      Adanya perbedaan desa dengan kota akan mengakibatkan timbulnya migrasi.
·      Wanita cenderung bermigrasi ke daerah-daerah yang dekat letaknya.
·      Kemajuan teknologi akan mengakibatkan intensitas migrasi.
·      Motif utama migrasi adalah ekonomi.
Ravenstain dengan teori yang dikemukakannya, kemudian mendapatkan julukan “bapak migrasi”. Dari teori yang dikemukakannya kemudian berkembang berbagai teori-teoori migrasi yang lainnya merupakan pengembangan dari hukum-hukum yang dikemukakannya.
2)   Teori Dorong-Tarik (Push-Pull Theory)
Teori dorong-tarik dikemukakan pertama kali oleh Everett S. Lee pada tahun 1966. Dalam teorinya Lee mengemukakan adanya 4 faktor yang berpengaruh terhadap seseorang dalam mengambil keputusan untuk bermigrasi, yaitu:
a)    Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
b)   Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
c)    Faktor-faktor rintangan
d)   Faktor pribadi


b.    Jenis-jenis Migrasi
Migrasi yang terjadi terdiri dari beberapa jenis-jenis. Berikut adalah  jenis-jenis migrasi yang terjadi :
·       Internal Migration (Migrasi Internal)
Perpindahan penduduk dalam satu negara.
·       Eksternal Migration (Migrasi Eksternal)
Perpindahan penduduk ke negara yang berbeda.
·       Emigration (Emigrasi)
Keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
·       Imigration (Imigrasi)
Masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
·       Population Transfer (Transfer Populasi)
Perpindahan penduduk yang terjadi jika pemerintah memaksa sekelompok besar orang untuk keluar dari suatu daerah, biasanya berdasarkan etnis atau agama. Hal ini juga dikenal sebagai involuntary migration.
·       Impelled Migration (Migrasi Terdorong)
Perpindahan Penduduk yang terjadi karena ada paksaan untuk keluar dari negara mereka karena situasi yang tidak menguntungkan seperti perang, masalah politik, atau penganiayaan agama.
·       Step Migration (Migrasi Bertahap)
Serangkaian pendek perpindahan penduduk dari tempat asal untuk ke daerah tujuan secara bertahap. Contohnya seperti pindah dari peternakan, lalu ke sebuah desa, dan akhirnya ke kota.
·       Chain Migration (Migrasi Berantai)
Serangkaian perpindahan penduduk dalam sebuah keluarga atau kelompok. Sebuah rantai migrasi sering dimulai dengan salah satu anggota keluarga yang mengirimkan uang untuk membawa keluarga lainnya ke lokasi baru.
·       Return Migration (Migrasi Kembali)
Gerakan sukarela imigran kembali ke tempat asal mereka.
·       Seasonal Migration (Migrasi Musiman)
Perpindahan penduduk yang terjadi selama periode waktu dalam menanggapi kondisi iklim atau kebutuhan tenaga kerja.

c.    Proses Migrasi
Biasanya proses migrasi dibantu oleh pendatang yang sudah tinggal di tempat tujuan. Mereka membantu teman-teman dan kerabat mereka untuk pindah dengan memberikan informasi, uang, tempat untuk tinggal, pekerjaan, atau dukungan emosional. Penduduk yang ingin melakukan migrasi biasanya menggunakan berbagai transportasi untuk keberangkatannya. Jenis transportasi yang digunakan ditentukan oleh tujuan akhir imigran tersebut.

d.   Akibat Migrasi
Migrasi dapat mempengaruhi pola populasi dan karakteristik, pola sosial dan budaya, ekonomi, dan lingkungan fisik. Seiring dengan perpindahan penduduk ini, ciri-ciri budaya mereka dan ide-ide menyebar, membuat, dan memodifikasi budaya yang ada. Dampak dari adanya migrasi lainnya sebagai berikut :
a)    Adanya pencampuran kebudayaan dan pemikiran.
b)   Adanya penyebaran pemikiran melalui gerakan fisik manusia atau kebiasaan sehari-hari.
c)    Adanya penyebaran bahasa.

e.    3 Jenis Struktur Penduduk
Struktur penduduk merupakan komposisi populasi. Struktur penduduk digunakan untuk menunjukkan jumlah penduduk yang dibagi antara pria dan wanita dari kelompok usia yang berbeda. Struktur penduduk terdiri dari tiga jenis yaitu sebagai berikut :
a)    Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya berusia 0 sampai 14 tahun.
b)   Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya berusia 15 sampai 64 tahun.
c)    Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya berusia 65 tahun ke atas atau usia senja.

2.2    Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan; Cultuur (Bahasa Belanda); Culture (Bahasa Inggris); Tsaqafah (Bahasa Arab); berasal dari perkataan Latin “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanag atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”. Ditinjau dari sudut Bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta “Budhayah” yakni bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan adalah hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Di setiap negara mempunyai pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda.
Di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pada perkembangan kebudayaannya. Perkembangan kebudayaan di Indonesia terjadi karena adanya perubahan dalam pola hubungan antar manusia. Seperti saat ini dapat dilihat bahwa alat-alat komunikasi berkembang dengan cepat.
Perkembangan kebudayaan di Indonesia tidak lepas dari masa sejarah di Indonesia. Perkembangan kebudayaan ini dahulu terjadi karena adanya perdagangan antar negara. Pedagang-pedagang yang singgah di Indonesia telah memberikan pengaruh besar terhadap perubahan kebudayaan di negara ini, termasuk menyebabkan persebaran agama di Indonesia, antara lain:
1.    Kebudayaan Hindu dan Budha
Sekitar abad ke-3, banyak pedagang-pedagang dari India yang singgah di Indonesia. Pedagang-pedagang India yang datang ke Indonesia ini memberikan pengaruh terhadap kebudayaan di Indonesia. Budaya India yang berpengaruh dan berkembang pesat di Indonesia terlihat dari agama Hindu dan Budha yang dibawa oleh para pendeta dan brahmana yang datang bersama para pedagang.
Peninggalan kebudayaan Hindu dan Budha dapat terlihat dari prasasti-prasasti yang bertuliskan huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta dan candi-candi yang ditemukan di beberapa wilayah bagian Indonesia. Selain itu ada juga arca-arca, wayang, relief pada candi, dan naskah-naskah berbahasa jawa kuno yang menceritakan tentang kerajaan Hindu Budha yang ada di Indonesia.
2.    Kebudayaan Islam
Agama islam di Indonesia masuk melalui jalur pedagangan sekitar akhir abad ke 6. Masuknya agama islam ini telah memberi pengaruh terhadap perubahan pada kebudayaan masyarakat Indonesia. Penyebaran kebudayaan islam di Indonesia dilakukan melalui 5 media sebagai berikut :
a.    Penyebaran islam melalui perdagangan
b.    Penyebaran islam melalui dakwah
c.    Penyebaran islam melalui perkawinan
d.   Penyebaran islam melalui kesenian
e.    Penyebaran islam melalui seni bangunan
Di Indonesia agama islam berkembang pesat sekitar abad ke-13 sampai ke-16. Berkembangnya agama islam di Indonesia tak lepas dari raja-raja dan penguasa lokal yang mulai menganut agama islam, sehingga rakyat yang berada di daerah kekuasaan mereka pun ikut menganut agama islam. Peninggalan Kebudayaan islam dapat terlihat dari beberapa peninggalan masa pemerintahan pada jaman kerajaan islam seperti koin bertuliskan huruf arab, masjid-masjid, catatan mengenai masuknya agama islam di Indonesia, batu nisan, dan kaligrafi di beberapa bangunan.

Pada saat ini di Indonesia juga dipengaruhi banyak budaya dari Barat. Kebudayaan barat atau biasa disebut dengan istilah budaya Barat merupakan warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik,artefak budaya khusus, serta teknologi yang berasal dari benua Eropa. Kebudayaan barat pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis dan kebudayaan ini berkembang pada masa kolonial Belanda.
Kebudayaan barat memberikan pengaruh dan memberikan dampak terhadap kebudayaan di Indonesia. kebudayaan barat ini memberikan dampak positif dan negatif terhadap masyarakat Indonesia. Dampak positif dan negatif dari kebudayaan barat berpengaruh dalam hal-hal berikut ini:
·         Teknologi komunikasi dan informasi
Kemajuan teknologi di negara barat memberikan kita kemudahan dalam berkomunikasi antar manusia dan teknologi yang mereka ciptakan memberikan kemudahan untuk kita melakukan pekerjaan.
·         Kerjasama internasional
Keikutsertaan Indonesia dalam kerjasama internasional dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi Indonesia di mata dunia. Indonesia dapat berperan dalam keikutsertaan ajang olahraga internasional, festival kebudayaan, festival film, dan ajang olimpiade dalam bidang akademik. Keikutsertaan ini juga berpengaruh untuk kemajuan negara.
·         Gaya hidup
Saat ini gaya hidup masyarakat telah terpengaruh oleh kebudayaan barat, seperti sikap melebih-lebihkan produk luar negri. Selain itu, saat ini telah bermunculan berbagai jenis makanan dan minuman kaleng serta bermunculan makanan siap saji yang sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia.
·         Mode pakaian
Perkembangan teknologi dapat memberikan informasi dengan cepat kepada masyarakat. Melalui televisi, majalah, atau internet, masyarakat dapat mengakses dan melihat  mode pakaian yang sedang tren di seluruh dunia.
·         Pergaulan
Pergaulan antar manusia saat ini dapat dibilang semakin terbuka dan bebas. Saat ini masyarakat Indonesia cenderung telah meninggalkan perilaku khas orang Indonesia sendiri, seperti kurangnya rasa sopan dalam bersikap dan berbicara, berperilaku jauh dari norma kesusilaan, dan lebih bersikap tidak peduli dengan orang lain (individualisme).




















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Penduduk, masyarakat dan kebudayaan saling berhubungan satu sama lain. Dengan adanya perkembangan teknologi dan zaman, penduduk  dunia terus meningkat denga cepat. Hal yang menyebabkan petambahan penduduk itu disebut dengan faktor demografi. Faktor demografi ada 3, yaitu: Kematian, kelahiran dan migrasi. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen yang bersifat mengurangi jumlah penduduk, sedangkan kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat lain. Jenis-jenis migrasi ada 10, yaitu: migrasi internal, migrasi eksternal, emigrasi, imigrasi, transfer populasi, migrasi terdorong, migrasi bertahap, migrasi berantai, migrasi kembali dan migrasi musiman. Proses migrasi biasanya dibantu oleh pendatang yang sudah tinggal di tempat tujuan dengan cara memberikan informasi. Akibat dari migrasi adalah berubahnya pola sosial dan budaya, seperti adanya percampuran kebudayaan dan pemikiran. Ada pula 3 jenis struktur penduduk, yaitu: struktur penduduk muda, struktur penduduk dewasa dan struktur penduduk tua.
      Kebudayaan adalah hasil budi atau akal sehat manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Di Indonesia telah mengalami perubahan pada perkembangan kebudayaannya. Perkembangan ini dahulu terjadi karena perdgangan antar negara, yang menyebabkan perubahan kebudayaan, serta persebaran agama di Indonesia. Contohnya adalah: kebudayaan Hindu dan Budha dan kebudayaan Islam. Ada pula yang disebut dengan budaya barat, yaitu budaya yang berasal dari Eropa. Kebudayaan barat memiliki dampak positif, seperti berkembangnya alat komunikasi yang diciptakan untuk memberi kemudahan melakukan pekerjaan, membangun kerja sama internasional. Kebudayaan barat juga memiliki dampak negatif, seperti kurangnya kecintaan terhadap produk tanah air, meggunakan pakaian yang terkadang tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan pergaulan atar manusia semakin terbuka dan bebas.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu, Ilmu Sosial Dasar, Cetakan Kelima, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2009

Teacher Master, 2015, 3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk. http://www.berpendidikan.com. 5 Oktober 2016.


Prasetyo Dimas, 2015, Faktor Demografi dan Non Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan. http://dokumen.tips. 6 Oktober 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Standar dan Panduan Audit Sistem Informasi

Pengertian Analisis SWOT

Teknologi Kecerdasan Buatan di Bidang Kesehatan